Takes at least two people to see the truth: one to speak and another to understand it

Indonesia dari mata Bola: LPI Open Case


Bagaimana menurut anda negara kita?

ini pertanyaan pertama yang saya lontarkan sebelum masuk ke topik yang lebih dalam.
tebakan saya sih,
anda akan berkata:
1. Negara kita aneh mas!
2. Negara Kita kacau kak?
3. Negara kronis bang $
4. Negara membingungkan bung @
5. Negara semangat

hahahaha untuk 1-4 anda pasti tau sendiri kenapa? tapi untuk no. 5 pasti anda bertanya2

benar.. benar.. benar.. dan benar..

Tak selamanya suatu generasi akan terus suka dengan nikmat dan bujuk rayu setan, generasi pertama berjuang melawan setan, generasi kedua berjuang berteman dengan setan, generasi berikutnya menikmati kumpul kebo dengan setan, generasi berikutnya ingin ikut2 merasakan nikmatnya dengan setan, generasi setelahnya bertanya2 kenapa dia jadi keturunan setan, generasi berikutnya tidak menerima setan sebagai leluhurnya, generasi selanjutnya mulai berani melawan setan

hahahahaha kok jadi membicarakan setan, padahal bertahun2 yang lalu kita aja anggap setan sebagai "nur" atau cahaya

maaf kalau kata2 pembuka saya melantur terlalu jauh, sekarang saatnya kita berbicara mengenai Liga Premier Indonesia atau yang disingkat LPI.

Alasan Berdiri LPI:
1. Salah satu faktor sepak bola profesional yaitu pendanaan klub yang mandiri. sumber
2. Sepak bola Indonesia yang hancur-hancuran. sumber
3. Liga Primer Indonesia (LPI) sebagai liga independen yang didukung konsorsium. sumber. pertanyaan: Apa liga yang diadain PSSI gak independen?

Data fakta:
1. LPI ilegal itu memang. dasar de jure nya ada berdasarkan aturan dan undang-undang yang terkait dengan persepakbolaan Indonesia.
2. Polemik antara PSSI dan LPI bisa merugikan Indonesia juga sudah bukan merupakan isu lagi

tapi yang lebih jelas

3. Adanya kekecewaan terhadap pengurus PSSI. PSSI dianggap tdk mampu membuat sebuah liga yg berkualitas.

Pendapat Saya:
1. Hmmmm, Sepertinya kondisi persepakbolaan negara kita mencerminkan kondisi pemerintahnya: carut-marut, tidak transparan, mementingkan pihak tertentu bukannya rakyat bagi pemerintahan, dan penonton bagi persepakbolaan.
Dapat kita lihat: Stadion yang kotor bahkan kumuh (kayak fasilitas umum aja ya? hehehehe), laporan keuangan yang tak transparan (dana yang dikucurkan ke PSSI, dana yang diterima PSSI, dana dikeluarkan untuk apa aja, dana yang diterima klub, dipakai untuk apa aja kok bisa sampai nunggak2 gaji pemainnya) <--- hehehe sama juga kek negara kita misal: pajak (pengusaha2 kaya setor pajak beberapa aja, terus anggaran belanja dipakai buat apa aja, terus kelanjutannya gimana?)

2. Tapi yang membanggakan baik persepakbolaan dan pemerintahan menginginkan untuk berubah: "saya cuman bisa bilang KEINGINAN YANG BAGUS, dan wajib kita beri kesempatan sebagai pemerintahan diberi kesempatan dua periode, persepakbolaan setidaknya juga diberi kesempatan" (kalau gagal atau lebih parah, TERUS APA BEDANYA DENGAN KEPENGURUSAN TAHUN LALU, ATAUPUN APA BEDANYA DENGAN PEMERINTAHAN MASA LALU, kalian para elite hanya pembual saja) <--- hehehe, kalau gagal loh (maklum saya hanya rakyat dan penonton yang sering dikecewakan)

3. Seharusnya kita dukung persepakbolaan dan pemerintahan untuk berubah DAN BERSAMA2 KITA BERUBAH JUGA sebagai penonton wajib menjaga kebersihan, membayar tiket, menjaga keamanan dan ketertiban (sebagai WARGA NEGARA: membayar pajak yang jujur, menjaga keamanan, kebersihan, dan ketertiban)


Sampailah kita pada akhir tulisan, beginilah saya kalau menyindir (maksud saya menulis, menyindir juga boleh tapi menyindir diri saya sendiri, jadi maaf2 kata kalau ada yang menyinggung, karena saya tidak mencari benar dan salah, saya cuman mencari baiknya gimana bagi semua pihak)

Jayalah terus Sepakbola negeriku dan NKRI harga mati
Nilai dari seseorang itu di tentukan dari keberaniannya memikul tanggungjawab, mencintai hidup dan pekerjaannya.
Unknown

0 komentar: