Takes at least two people to see the truth: one to speak and another to understand it

PEMIMPIN YANG BIJAK DAN BEROTAK


Cerita sebelumnya “Mengenai Kisah Janda Pahlawan” dan “Standar Pelayanan Lembaga Pelayan Masyarakat”, kembali menggelitik saya untuk menulis tentang kepemimpinan dan melakukan demonstrasi tulisan (makna kasarnya sih menyindir, baik menyindir diri sendiri kalau “ya” ataupun orang lain kalau “ya”)

Banyak hal yang keterlaluan di negaraku memang tidak cukup sih dengan adanya pemimpin yang bijak dan berotak karena masalahnya sangat komplek TAPI SUDAHKAH ANDA (pemimpin) BIJAK DAN BEROTAK. Kenapa? Masih bertanya kenapa, memang sebaiknya pembaruann dimulai secara rata dari semua penduduk tapi kalau itu akan sangat sulit dan yang dirasa paling mudah adalah membaharui pemimpinnya (pemimpin sektor publik: ditunjuk rakyat melalui wakilnya, pemimpin swasta: pastilah juga melayani rakyat yang jadi konsumen mereka dan rakyat disekitar mereka) oleh karena itu semua yang bekerja dan menjabat itu pelayan, sebagai pelayan pastilah mementingkan yang dilayani bukan dirinya sendiri. MAKA SADAR DIRILAH (pemimpin) dan jadilah BIJAK DAN BEROTAK.

Kalau anda ingin memutuskan sesuatu pelajarilah terlebih dahulu, kalau keputusan anda kurang tepat janganlah malu minta maaf secara langsung kepada pihak yang dirugikan dan lakukan perubahan. DAN YANG HARUS DIINGAT KEPUTUSAN ANDA HARUS UNTUK KEPENTINGAN STAKE HOLDER DOMINAN (“rakyat” kalau istilah Pelayan Publik karena rakyat menyumbang pajak dan membayar pelayanan yang ditarifkan dll), BUKANNYA STAKE HOLDER MINORITAS (INVESTOR DAN PIHAK BERKEPENTINGAN biasanya dinilai dengan adanya KEBIJAKAN YANG TIDAK PRO RAKYAT / TIDAK BISA DILOGIKA TUJUAN PRO RAKYATNYA)
Nilai dari seseorang itu di tentukan dari keberaniannya memikul tanggungjawab, mencintai hidup dan pekerjaannya.
Unknown

0 komentar: